Rabu, 13 Mei 2015

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS

Analisis laporan keuangan likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas menggunakan laporan kuangan PT. MAYORA INDAH Tbk periode tahun 2011

A. RASIO LIKUIDITAS
·         CURRENT RATIO = AKTIVA LANCAR / KEWAJIBAN LANCAR
                4.095.298.705.091 / 1.845.791.716.500 = 2,2187 atau 221,87%
( artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 2,2187 aktiva lancar ).

·         QUICK RATIO = (AKTIVA LANCAR – PERSEDIAAN) / KEWAJIBAN LANCAR
(4.095.298.705.091-1.336.250.118.104) /  1.845.791.716.500 = 1,4947 atau 149,47%
(artinya Kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva perusahaan  adalah setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1,4947 aktiva lancar yang likuid atau dalam bentuk uang bukan persediaan barang dagangan ).

B. RASIO SOLVABILITAS
·         RASIO MODAL DENGAN AKTIVA = MODAL / TOTAL AKTIVA
2.424.669.292.434 / 6.599.845.533.328       =     0,3674 atau 36,74%
(Artinya  Setiap Rp 1 total aktiva dibiayai dengan Rp. 0,3674 modal sendiri, sedangkan Rp 0,6326 berasal dari pinjaman)

·         RASIO MODAL DENGAN AKTIVA TETAP = MODAL / AKTIVA TETAP
2.424.669.292.434 / 2.504.546.828.237 = 0,9681 atau 96,81%
(Artinya  aktiva tetap dibiayai dengan 96.81 % modal sendiri)
.
·         RASIO AKTIVA TETAP DENGAN HUTANG JANGKA PANJANG = AKTIVA TETAP / HUTANG JANGKA PANJANG
2.504.546.828.237 / 2.329.384.524.394 = 1,0752 atau 107,52%
(Artinya Kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan jaminan aktiva aktiva tetap sebesar 107,52%)

C. RASIO RENTABILITAS
·         RASIO LABA USAHA DENGAN TOTAL AKTIVITAS = LABA USAHA / TOTAL AKTIVA
757.876.976.650 / 6.599.845.533.328 = 0,1148 atau 11,48%
(Artinya setiap Rp 1 Total Aktiva , menghasilkan Laba Usaha sebesar Rp 0.1148)
.
·         PERPUTARAN TOTAL AKTIVA = PENJUALAN / TOTAL AKTIVA
9.453.865.992.878 / 6.599.845.533.328 = 1,4324 atau 143,24%
(Artinya Total Aktiva telah digunakan untuk meningkatkan  penjualan efisiensi sebesar 1,4324)

·         GROSS MARGIN RATIO = LABA KOTOR / PENJUALAN
1.658.411.025.156 / 9.453.865.992.878 = 0,175 atau 17,5%
(Artinya Perusahaan dapat mencapai laba kotor 17,5% dari penjualannya)

·         NET MARGIN RATIO = LABA BERSIH / PENJUALAN
483.486.152.677 / 9.453.865.992.878 = 0,05
(Artinya Rp 1 penjualan meenghasilkan Laba bersih sebanyak Rp 0.05)

·         OPERATING MARGIN RATIO = LABA USAHA / PENJUALAN
757.876.976.650 / 9.453.865.992.878 = 0,08
(Artinya Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan Rp 0.08)

·         RENTABILITAS MODAL SENDIRI = LABA BERSIH / MODAL SENDIRI
483.486.152.677 / 2.424.669.292.434 = 0,1994)

(Artinya Rp 1 modal sendiri menghasilkan laba bersih Rp 0.1994

ANALSIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA

Analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang perubahan modal kerja perusahaan serta sebab-sebab perubahan tersebut yang dikenal dengan sumber modal kerja  dan penggunaan modal kerja pada suatu periode. Informasi ini sangat penting untuk menilai kemampuan perusahaan da-lam mengelola dana (modal kerja) untuk membiayai operasi perusahaan.
Modal Kerja yang dimaksud adalah Modal Kerja Bersih, yaitu: selisih lebih aktiva lancar di atas utang lancar. Oleh karena itu, yang menjadi sumber dan penggunaan modal kerja adalah akun-akun di luar aktiva lancar dan utang lancar.

Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan perubahan modal setelah digunakan untuk membiayai kegiatan usaha perusahaan selama satu periode akuntansi. Laporan perubahan modal menjadi suplemen pelengkap dari laporan laba/rugi. Laporan ini menyajikan pertambahan atau pengurangan modal dalam satu periode akuntansi. Unsur-unsur yang digunakan dalam penyajian laporan perubahan modal antara lain akun modal, akun prive, dan laba/rugi. 
Proses penyusunan laporan perubahan modal menggunakan data kertas kerja yang terdiri dari akun modal, prive, dan saldo laba/rugi. Modal diketahui dari kertas kerja kolom neraca pada sisi kredit. Laba bersih dapat dilihat dari kolom laba/rugi sebelah debit, sementara kerugian dilihat dari kolom laba/rugi sebelah kredit. Pengambilan prive dapat dilihat dari kolom neraca sebelah debit.

Analisa :
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa terjadi adanya penambahan modal kerja dari tahun 2012 ke 2013 yaitu sebesar 1.139.658.450.781 dengan rincian modal kerja yang ada pada tahun 2011 yaitu sebesar 2.249506.988.591 dan pada tahun 2012 sebesar 3.389.165.439.372.

Analisa :
Dilihat dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa modal kerja mengalami kenaikkan karena sumber modal kerja yaitu sebesar Rp 2.069.158.117.706 lebih besar dari pada penggunaan modal kerja sehingga kegiatan operasi perusahaan bisa berjalan lancar tanpa perlu takut akan kekurangan biaya.